MAJALENGKA,(PRLM).-Petani di Desa Jatitengah, Jatutujuh dan Panyingkiran, Kecamatan Jatitujuh, Kabupaten Majalengka berebut pupuk urea ketika datang pengiriman dari distributor, akibat cukup lama mereka mengalami kesulitan untuk mendapatkan pupuk bersubsidi, Selasa (20/5/2014).
Satu truk pupuk yang dipasok di sebuah toko pupuk di Jatitujuh langsung habis diserbu petani dan pengecer di wilayah tersebut yang telah menunggu pasokan datang.
Beberapa petani di sejumlah wilayah di Kecamatan Jatitujuh menyatakan, sulitnya mendapatkan pupuk subsidi tersebut sudah cukup lama, hingga akhirnya banyak petani yang terpaksa mencari pupuk ke wilayah lain seperti Kecamata Jatiwangi, atau ke Lajer, Indramayu.
Sulitnya petani mendapatkan pupuk menurut Opik, dan Aep petani di Desa Panyingkiran diduga akibat adanya permainan yang dilakukan oleh sejumlah pengecer yang tidak resmi. Dugaan tersebut karena ketika petani mendatangi distributor atau pengecer yang ada di wilayahnya kerap habis.
“Kini petani tidak bisa mendapatkan pupuk secara mendadak walapun ada pengiriman pupuk, karena begitu datang pasokan pupuk sudah tinggal membagikan kepada mereka yang telah menyimpan uang lebih dulu. Jadi jangan harap bisa mendapatkan pupuk tanpa menimpan uang lebih dulu,” ungkap Aep.
Saat ini menurut Opik banyak petani yang ingin mendapatka pupuk harus mencari ke daerah lain seperti Jatiwangi dan Lajer, Indramayu. Walapun cara tersebut dianggap melanggar wilayah, namun tetap dilakukan sejumlah petani karena khawatir terlambat pemupukan.
“Akibat sulitnya memperoleh pupuk banyak petani yang akan mengalami keterlambatan pemupukan, padahal usia tanaman padi saat ini sudah seminggu bahkan ada yang sudah sepuluh hari dan saatnya dilakukan pemupukan pertama,” kata Opik.
Sejumlah petani berharap adanya pengawasan pendistribusian dan penjualan pupuk oleh pihak berwenang, guna menjaga kemungkinan terjadinya penimbunan yang dilakukan oleh oknum pedagang yang sengaja ingin mempermainkan harga, seperti yang pernah terjadi pada waktu sebelumnya.(C-31/A-89)***

Sumber
Categories: ,

0 komentar:

Posting Komentar